Panduan Lulus UKNI: Mengoptimalkan Kesiapan Ujian

Judul: Panduan Lulus UKNI Uji Kompetensi NERS Indonesia
Penulis: Tim Visi Adiwidya (drh. Sahda Halim, Agus Trianti, Fisnosia Rahmawati, Besti Tri Finisha
Penerbit: Visi Media Pustaka
Cetakan Pertama: 2015
Jumlah Halaman: vi+226 halaman
ISBN: 978-979-065-235-4

Perawat adalah tenaga kesehatan yang berperan penting dalam sistem kesehatan di Indonesia. (hlm. 1)

Dalam sebuah rumah sakit, tidak hanya dokter namun perawatpun turut andil penting dalam menunjang sistem kesehatan. Hal ini sesuai yang tertulis dalam bagian Undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014:

Bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan; (hlm. 173)

Atas dasar UU ini pula, kini perawat juga mampu membuka praktik mandiri yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik Perawat (STPR). Sebelum itu, maka dibutuhkan bagi perawat untuk mengikuti Uji Kompetensi NERS Indonesia (UKNI). Yakni:

UKNI merupakan suatu tes atau ujian yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap tenaga ners/perawat, sesuai dengan standar profesi. (hlm. 3)

Dalam bahasan, buku ini cukup jelas menjabarkan. Dimulai dengan menjelaskan semua hal terkait UKNI. Diantaranya: sebab harus mengikuti UKNI, sertifikat UKNI, masa berlaku sertifikat, peserta yang boleh mendaftar, dan lain-lain hingga penjabaran materi dan asumsi soal yang biasa diujikan dalam UKNI. Serta tips dan trik dalam menghadapi UKNI sejak masa persiapan sampai pada saat pelaksanaan ujian.

Layaknya buku panduan uijan lainnya, maka buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh soal dan simulasi UKNI. Yang menarik, buku ini juga memberikan ‘kunci’ agar para perawat mampu mengerjakan setiap soal yang diujikan.

Namun ada satu bagian yang rancu. Mengapa soal latihan I dan II sama semua? Saya yakin seharusnya tidak begitu. Seperti contoh simulasi I dan II semua soalnya berbeda.

Bagi perawat atau bahkan profesi lain, buku panduan dalam uji kompetensi atau kelulusan memang diperlukan. Agar kesiapan ujian jauh lebih optimal. Meski saya pribadi bukan berasal dari jurusan perawat, buku ini cukup memberi pengetahuan baru bagi saya terkait perawat. Salah satunya, kompetensi perawat ternyata cukup banyak. Hal ini mungkin juga jarang diketahui oleh masyarakat luas.

Lembaran lampiran tak kalah melengkapi buku ini. Undang-undang RI No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan serta Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan yang dijabarkan secara gamblang.